Kamis, 04 Agustus 2016

Tosora dan sejarah dibaliknya

TOSORA DAN SEJARAH DIBALIKNYA
oleh KKL-P Posko VII STIE-STIH 2016/2017
            Tosora adalah dareah bekas Kabupaten Wajo pada abad ke 17 yang dapat dii jangkau dengan menggunakan transportasi darat terletak di sekitar 16 km dari KotaSengkang. Lokasi ini di kelilingi 8 buah danau kecil. Terdapat banyak peninggalan sejarah purbakala, misalnya Makam Raja-raja Wajo, bekas gudang ammunisi kerajaan ( geddong ), masjid kuno yang di bangun Tahun 1921, dan Makam yang diberi tanda Merriam sebagai nisanya . Selain itu terdapat juga sumur ( Gumparang, tempat prajurit-prajurit kerajaan di mandikan sebelum ke madan perang.Di Tosora juga terdapat makam Puangrimaggaatung Arung Matoa ke IV.
            Berbicara masalah Kab. Wajo kita tidak bisa terlepas dari Desa Tosora, di mana di sana merupakan awal terbentuknya suatu daerah yang kemudian menjadi Kab. Wajo. Di tosora banyak situs-situs kebudayaan sebagai berikut:
Ø Masjid Tua.jpg
Masjid Tua (3).jpgMesjid Tua (Mesjid Telur) Tosora
            Mesjid Tua Tosora adalah mesjid yang pertama kali dibangun di Kerajaan Wajo pada tahun 1621 M, pada masa pemerintahan Arung Matoa Wajo ke 15 Lapakallongi Toallindrungi yang lasim di sebut To Ali. Mesjid tua tosora dibangun dr bahan baku batu gunung pasir dan telur dengan ukuran 18 m x 16 m. Menurut hikayat bahwa jenis telur tersebut tidak dibatasi jenis telurnya. Pada unumnya elur burung dan perolehan telur bagi penduduk negeri tidak sulit, karena kawasan pemukiman TO WAJO E saat itu dikelilingi oleh hutan dan diapit oleh danau, telur yang terkumpul diperoleh oleh semak belukar dan di liang-liang. Kulit telur ditumbuk, dicapur dengan pasir dan putihnya untuk dijadikan semen, kemudian kuningn telurnya dijadikan sebagai perekat.




Ø 
Makam arung Matoa La Tenri La to Senggeng (1).jpg

Makam Arung Matoa La Tenri Lai To Senggeng
Gambar Kompleks Makam ArungMatowa XXIII La Tenri Lai To Sengngeng
Makam Arung Matoa XXIII La Tenri  Lai'To Sengngeng.jpg            La Tenrilai’ Tosengngeng adalah Arung Matowa Wajo ke-23. Ia diangkat menjadi Arung Matowa setelah menggantikan Arung Matowa La Paremma Torewa Matinroe ri Passiringna kira-kira tahun 1651-1658.
            La Tenrilai’ Tosengngeng memegang tampuk pemerintahan dari tahun 1658-1670. Beliaulah yang mendirikan Tosora menjadi Ibukota Kerajaan Wajo yaitu antara tahun1660-1670. (Narasumber tokoh masyarakat desa Tosora, Bapak Alam).


                                                                        Gambar Makam Arung Matowa XXIII
                                                            La Tenri Lai To Sengngeng









Ø  Makam Arung Matowa Wajo IV,V,XXX.jpgMakam Arung Matowa Wajo IV,V,XXX














Makam Arung Matoa XXIII La Tenri  Lai'To Sengngeng.jpg                Di Tosora beberapa makam Arung Matoa diantaranya: Makam Lataddampare’ Puangrimaggalatung. Disebut dalam lontara bahwa Lataddampare’ Puangrimaggalatung adalah seorang ahli pikir dijamannya, dia juga seorang Negarawan, ahli strategi perang, ahli dibidang pertanian dan ahli hukum.kejujurannya mejalankan pemerintahan terkenal baik di dalam maupun di luar negeri. Beliau adalah arung matoa wajo ke 4 yang berhasil menjadikan wajo sebagai sebuah kerajaan yang besar dan makmur kira-kira tahun 1498 sampai 1528. Makam seanjutnya adalah Lamungkace Toaddamang, merupakan arung matoa wajo ke 11 putra dari La Cella Ulu Paddanreng Talotenreng, kira-kira 1567 sampai 1607 selanjunya makam Lasalewangeng Tenriruwa beliau merupakan arung matoa Wajo ke 30. Beliau pernah menjadi raja di Limpo atau Negeri Kampiri (arung Kampiri). Lasalewangeng memperkuat persenjataan Wajo dan memprsiapkan peperangan terhadap Bone dan Belanda kira-kira tahun 1715 sampai 1736. Selanjutnya makam Latenrilai’ Tosenggeng, bliau merupakan arung matoa Wajo yang ke 23. Beliau memegang tampuk pemerintahan tari tahn 1658 smpai 1670, beliau pulalah yang menditikan Tosora menjadi ibu Kota Kerajaan Wajo.
Ø  Makam Besse I Dalla Tikke

            Besse Idalatikka adalah perempuan tercantik Wajo pada masanya. Konon ceritanya kayu dari makam Idalatikka adalah kayu impor dari Malaysia, di ukir di Kalimantan dan di persiapkan dua bulan sebelum beliau meningggal.







Ø Makam Petta Mayor Andi Made
Peta Mayor andi Made (1).jpg
           













Ø Makam Syeh Abd Rahim Petta.Sarepe'e
                   Gambar Makam Shyek Abd. Rahim Pette. Sarepe'e
Ø sumur jodoh.jpgSumur Jodoh
            Ada yang mengatakan nama dari sumur jodoh ini adalah ‘Bungung baranie’, tempat prajurit-prajurit tempo dulu dimandikan sebelum terjun ke medan perang. Tapi menurut kepercayaan dari sebagian orang jika air sumur ini digunakan baik itu dimandi ataupun hanya sekedar membasuh wajah maka jodoh orang itu akan segara mendekat. (Narasumber tokoh masyarakat desa Tosora, Bapak Alam).





Ø Sumur Mesjid Tua & Kolam Tempat Wudhu 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar